Dinas Kesehatan menggelar Rapat Koordinasi Kesehatan Haji pada Jumat, 3 Januari 2025, di Aula 1 Dinas Kesehatan. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai unsur tenaga kesehatan, mulai dari petugas Puskesmas, Rumah Sakit, Klinik Pratama, hingga perwakilan internal Dinas Kesehatan.
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan. Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa kesehatan jemaah merupakan faktor utama yang harus dipersiapkan dengan serius sebelum keberangkatan ke Tanah Suci. “Pemeriksaan kesehatan bukan hanya formalitas, melainkan upaya penting agar jemaah dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan aman,” ujar Kepala Dinas.
Rapat ini membahas sejumlah agenda pokok, antara lain:
- Teknis pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji, termasuk standar prosedur pelayanan, pemeriksaan awal di tingkat Puskesmas, serta mekanisme rujukan ke rumah sakit bila ditemukan kondisi medis tertentu.
- Koordinasi lintas fasilitas layanan kesehatan, agar setiap Puskesmas, Klinik Pratama, maupun Rumah Sakit dapat saling melengkapi dalam memberikan pelayanan.
- Penguatan sistem pencatatan dan pelaporan, sehingga data kesehatan jemaah dapat dihimpun secara terintegrasi untuk memudahkan monitoring.
- Kesiapan sarana dan prasarana, termasuk ketersediaan alat pemeriksaan, ruang layanan, hingga tenaga medis yang ditugaskan.
Selain itu, dalam rapat juga ditekankan pentingnya komunikasi dan sinergi antarinstansi. Hal ini bertujuan untuk memastikan seluruh jemaah yang akan berangkat sudah melalui tahapan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh, baik pemeriksaan tahap pertama maupun tahap lanjutan.
Dengan adanya rapat koordinasi ini, Dinas Kesehatan berharap proses pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji 2025 dapat berjalan lebih efektif, efisien, dan sesuai standar pelayanan yang berlaku. Petugas kesehatan juga diingatkan untuk selalu memberikan edukasi kepada calon jemaah mengenai pentingnya menjaga pola hidup sehat sejak dini.
“Harapannya, seluruh jemaah yang berangkat tahun ini tidak hanya siap secara rohani, tetapi juga sehat secara jasmani. Dengan begitu, ibadah haji dapat dijalankan dengan khusyuk tanpa terkendala masalah kesehatan,” tutup Kepala Dinas.


