Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melakukan pemantauan di Pos Check Point Pintu Tol Ngawi, melihat secara langsung kesiapan petugas dalam menghalau pemudik dan memberikan semangat unutuk melawan virus Covid-19.
Turut dalam rombongan Gubernur Jatim, Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Widodo, Sekdaprov Heru Tjahjono, Kepala Dinas PU Bina Marga Jatim, Gatot Sulistyo, Kadishub Jatim, Nyono, Kepala BPBD Jatim, Suban, Kepala Kesbangpol Jatim, Jonathan Yudyanto, Kasatpol PPJatim, Budi Santoso, Bupati Ngawi Budi Sulistyono dan anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Ngawi.
Dalam pantauannya, Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa Check Point di Kabupaten Ngawi merupakan salah satu, yang paling ramai diantara delapan Chek Point lainnya yang ada di Jatim. Selain itu, Gubenur Jatim, juga memberikan apresiasinya untuk para petugas di pos, yang sudah memberikan pelayanan yang terbaik mulai dari penyediaan tempat cuci tangan, thermo gun dan kartu orang dengan risiko (ODR) bagi para pengendara yang masuk Ngawi, “Di check point ini sudah menjalankan protokol kesehatan, ” katanya. Dikesempatan ini, Khofifah menegaskan dibulan Ramadhan ini, semuanya tetap harus melalukan ikhtiar dalam pencegahan Covid-19.
Tidak hanya itu, Gubenur Jatim juga mengungkapkan bahwa penyebaran virus Korona ini luar biasa, “Jangan pernah anggap enteng, sepele atau remeh. Pastikan, tinggal di rumah, kecuali urusan logistik, perekonomian, kesehatan, BBM dan lainnya. Boleh keluar rumah jika keperluan urgent asal pakai masker dan pyshical distancing. Semoga teman-teman tetap semangat kuat dan kita bisa memenangkan melawan Covid-19,” tandasnya.
Menurut Khofifah, ada delapan titik pintu masuk ke Jatim yang disekat untuk mencegah gelombang arus mudik dari Jabodetabek, yang merupakan zona merah penyebaran Covid-19, “Serta aglomerasi wilayah, yang telah ditetapkan sebagai wilayah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dan, larangan mudik ini berlaku mulai 24 April 2020 hingga 31 Mei 2020,” ungkapnya.
Dan, delapan titik yang disekat tersebut antara lain perbatasan Tuban, Bojonegoro-Cepu, Ngawi – Mantingan – Sragen jalur biasa, Ngawi – Mantingan – Sragen jalur tol, Magetan-Larangan, Ponorogo-Wonogiri, Pacitan-Wonogiri, dan Pelabuhan Ketapang-Banyuwangi. Check point lainnya juga dilakukan di Terminal Bus Kertonegoro, Ngawi dan Terminal Bus Kembang Putih, Tuban.“Pengecekan dilakukan mulai dari dokumen perjalanan, penggunaan masker, physical distancing, dan pemeriksaan suhu tubuh,” pungkas Khofifah.
Sementara Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan menambahkan ada 1.170 kendaraan roda empat yang diminta putar balik di delapan titik check point di Jatim, karena larangan mudik. Dari angka itu, ada sebanyak 550 kendaraan berasal dari titik check point Ngawi.
Operasi yang dilakukan Pemprov Jatim bersama Polda Jatim dan Kodam V/Brawijaya ini dilaksanakan menyusul efektifnya larangan mudik per 24 April 2020.
Dikesempatan yang sama, Bupati Ngawi Budi Sulistyono mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan pemantauan secara ketat kepada seluruh pengendara yang masuk di Kabupaten Ngawi dan di semua perbatasan, selain itu juga mengembalikan setiap pengendara yang tidak memiliki identitas sebagai warga Ngawi.
”Kita akan tindak tegas kepada setiap pengendara yang masuk di wilayah Ngawi dengan tidak berKTP atau SIM asli Ngawi untuk kembali dan adapun yang berKTP dan Sim Ngawi kita akan perbolehkan tapi dengan tetap melakukan isolasi mandiri selam 14 hari di rumah,” terang Budi Sulistyono. (Kominfo)