drg. Retno Dewi Sulistiorini, MM, membuka acara pertemuan pengelola prorgam malaria di Ruang Pertemuan Sukowati. (10/10/2024)

Hadir dalam pertemuan pengelola program Malaria di Puskesmas se kabupaten Ngawi, dengan Narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.

Saat ini Malaria masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang signifikan di Indonesia, meskipun upaya untuk mengendalikannya telah menunjukkan kemajuan dalam beberapa dekade terakhir. Malaria di Indonesia disebabkan oleh parasit Plasmodium, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Ada lima jenis Plasmodium yang menyebabkan malaria pada manusia, dengan Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax sebagai jenis yang paling umum di Indonesia.

Malaria masih ditemukan di banyak wilayah Indonesia, terutama di daerah-daerah terpencil dan pedesaan di bagian timur Indonesia seperti Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, dan sebagian Kalimantan. Papua memiliki beban tertinggi untuk kasus malaria.

Indonesia telah berhasil mengurangi jumlah kasus malaria di beberapa wilayah, terutama di bagian barat Indonesia seperti Sumatra, Jawa, dan Bali, yang sekarang dianggap hampir bebas malaria.

Pemerintah Indonesia, melalui program Eliminasi Malaria Nasional, menargetkan untuk mencapai eliminasi malaria di seluruh Indonesia pada tahun 2030. Upaya ini melibatkan peningkatan akses terhadap diagnosis, pengobatan, distribusi kelambu berinsektisida, serta penyuluhan tentang pencegahan gigitan nyamuk.

Diharapkan dengan pertemuan ini pengelola program dapat menemukan kasus, menangani sesuai standar penanganan dan melakukan pencatatan dan pelaporan.