Posyandu (pos pelayanan terpadu) merupakan upaya pemerintah untuk memudahkan masyarakat Indonesia dalam memperoleh pelayanan kesehatan ibu dan anak. Berbeda dengan puskesmas yang memberikan pelayanan setiap hari, posyandu hanya melayani setidaknya 1 kali dalam sebulan. Lokasi posyandu umumnya mudah dijangkau masyarakat, mulai dari lingkungan desa atau kelurahan hingga RT dan RW.
Salah satu program utama posyandu adalah menyelenggarakan pemeriksaan bayi dan balita secara rutin. Hal ini penting dilakukan untuk memantau tumbuh kembang anak dan mendeteksi sejak dini bila anak mengalami gangguan tumbuh kembang.
Jenis pelayanan yang diselenggarakan posyandu untuk balita mencakup penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan dan lingkar kepala anak, evaluasi tumbuh kembang, serta penyuluhan dan konseling tumbuh kembang. Hasil pemeriksaan tersebut kemudian dicatat di dalam buku KIA atau KMS.
Sebagai bahan evaluasi, petugas posyandu dan petugas puskesmas melakukan pencatatan dan pengolahan data dan informasi dengan tahapan sebagai berikut :
- Balita yang datang dilakukan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan dan lingkar kepala anak, evaluasi tumbuh kembang, serta penyuluhan dan konseling tumbuh kemban
- Kader Posyandu menuliskan hasil pencatatan dalam selembar kertas
- Petugas Kesehatan melakukan pencatatan evaluasi tumbuh kembang, penyuluhan dan konseling tumbuh kembang dalam buku KIA
- Petugas gizi melakukan rekap data penimbangan dengan bantuan aplikasi MS Excel
- Rekap data penimbangan di inputkan ke aplikasi Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) untuk analisis lebih lanjut.
Proses tersebut diatas kurang efektif dikarenakan proses pencatatan dan analisis data Kesehatan balita yang ditimbang di Posyandu membutuhkan waktu yang lama, data yang diperoleh dari Posyandu juga tidak bisa diakses secara langsung oleh Petugas Kesehatan lain sehingga balita yang mengalami permasalahan gizi tidak mendapatkan intervensi secara cepat dan terpadu dari tenaga Kesehatan.
Dari permasalahan tersebut, memunculkan ide untuk melakukan proses integrasi pencatatan balita di posyandu dengan penyusunan modul Posyandu yang dapat diakses secara mobile oleh petugas kader Posyandu. Dengan Posyandu Mobile proses pencatatan di posyandu akan lebih mudah, singkat dan mudah dalam melakukan analisa.
Adapun proses pencatatan dengan Posyandu Mobile adalah sebagai berikut :
Kader Posyandu :
1. Kader Posyandu diberikan akses aplikasi Posyandu Mobile untuk pencatatan hasil penimbangan.
2. Kader Posyandu melakukan pencatatan hasil penimbangan di aplikasi menggunakan smartphone
Petugas Kesehatan :
1. Melakukan rekap laporan balita dari aplikasi data base elekronik
2. Petugas kesehatan lain dapat melihat catatan penimbanan melalui riwayat pemeriksaan balita.
3. Petugas kesehatan dapat membuat laporan secara langsung untuk keperluan pelaporan aplikasi di EPPGBM
Fitur yang tersaji dalam aplikasi Posyandu Mobile antara lain :
1. Data status gizi balita dilengkapi dengan grafik penimbangan sebelumnya
2. Data rekap status gizi balita
3. Notifikasi dari dokter spesialis anak dan spesialis Gizi untuk balita dengan permasalahan tumbuh kembangnya
4. Data Calon Pengantin dan Ibu hamil yang mempunyai masalah gizi beserta data orang tua asuh dan makanan tambahan protein tiap harinya
Rencana pengembangan selanjutnya dalam aplikasi Posyandu Mobile adalah :
1. Melakukan proses integrasi data. Diharapkan dengan intergrasi data stunting dapat dimanfaatkan oleh stakeholder terkait untuk melakukan intervensi.
2. Menyediakan modul untuk orang tua Asuh untuk memantau status gizi balita/ibu hamil yang diasuh.
Manfaat yang didapatkan dari Posyandu Mobile :
1. Bagi Kader Kesehatan memudahkan dalam pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan Posyandu
2. Bagi Petugas Kesehatan memudahkan analisis data dan intervensi terhadap balita yang memiliki masalah gizi dapat dilakukan dengan lebih cepat dan terpadu.
Dengan Posyandu Mobile diharapkan permasalahan stunting dapat di tangani dengan lebih baik dan diharapkan tidak memunculkan kasus stunting baru.